Friday 4 September 2015

LAPORAN OBERVASI PRAKTEK LAPANGAN PENDIDIKAN

LAPORAN OBSERVASI PRAKTEK PENGALAMAN
LAPANGAN PENDIDIKAN

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah
Praktek Lapangan Pendidikan


Oleh:
Nama                          : Rasidik Kamseno
NIM / BP                    : 11668/ 2009
Prodi                           : Teknologi Pendidikan
Guru Pamong            : Sri Rahmayanti S.Kom
Dosen Pembimbing   : Novrianti S.Pd M.Pd
Sekolah Latihan        : SMA N 4 Solok





KURIULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Guru merupakan tenaga kependidikan yang berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia. Guru merupakan salah satu unsur penting dalam bidang pendidikan peran dan tanggung jawab guru sangat menentukan dalam pencapaian keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Guru dalam bidang pendidikan tidak hanya berkewajiban untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya, tetapi seorang guru harus mendidik siswa secara keseluruhan demi mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan disetiap lembaga pendidikan dan untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia pada umumnya yang dikenal dengan pendidikan nasional.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional ini, sebagai seorang calon guru sewajarnya dapat menempatkan diri dilingkungan pendidikan pada dasarnya suatu siklus proses belajar mengajar akan di dapatkan mulai dari observasi refleksi dan perencanaan berdasarkan hal ini, mahasiswa kependidikan sebagai calon guru haruslah terjun langsung ke lapangan untuk menerapkan pengalaman yang diharapkan sebagai bekal untuk terjun kemasyarakat nantinya, karena kehidupan masyarakat berbeda dengan kehidupan kampus.
Oleh karena itu, Universitas Negeri Padang sebagai salah satu lembaga pendidikan tenaga pendidikan (LPTK) yang akan menghasilkan tenaga-tenaga pendidik, mengadakan suatu mata kuliah praktek kependidikan (PLK)  yang diwajibkan untuk seluruh mahaiswa kependidikan.
Praktek lapangan kependidikan ini dikelola langsung oleh unit pelayanan praktek lapangan (UPPL) Universitas Negeri Padang yang dilangsungkan setiap semesternya. Dalam pelaksanaannya UPPL mendistribusikan mahasiswa kependidikan ke sekolah-sekolah yang ada di Sumatra Barat. Untuk pemantauan pelaksanaan UPPL menempatkan seorang dosen pembimbing untuk setiap sekolah dan setiap mahasiswa juga mempunyai dosen pembimbing sesuai dengan jurusannya masing-masing. Praktek lapangan pada semester Juli - Desember 2012 dilaksanakan mulai tanggal 4 September sampai tanggal 17 Desember 2012, sesuai proses mengajar diatas maka untuk satu minggu pertama praktek lapangan pendidikan diadakan observasi dan oreantasi di sekolah latihan.
Pelaksanaan observasi dibagi atas dua bagian yaitu observasi fisik sekolah dan observasi non fisik (kegiatan belajar mengajar). Observasi lingkungan sekolah bertujuan untuk mengenal lebih dekat keadaan dan kondisi sarana dan prasarana ataupun seluruh masyarakat sekolah yang terkait langsung dengan sekolah sehingga diharapkan seorang dapat meyesuaikan diri, interaksi dan luwes dalam melakukan proses belajar mengajar nantinya observasi fisik sekolah dilakukan dengan peninjauan secara langsung termasuk wawancara dengan masyarakat sekolah seperti : kepala sekolah, majelis guru, pegawai perpustakaan, tata usaha, dan lain-lain. Observasi  non fisik (kegiatan belajar mengajar) bertujuan untuk membantu mahasiswa calon guru dalam menghadapi kelas dan mewujudkan calon guru berinteraksi dengan siswanya.

B.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan observasi ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah program pengalaman lapangan (PPL) kependidikan di Universitas Negeri Padang semester Juli – September 2012, dan sebagai bukti bahwa mahasiswa calon guru telah melakukan observasi di sekolah latihannya

C.    Tempat dan Waktu
1.      Waktu
PPL dilakukan selama 1 semester yaitu pada periode Juli – Desember 2012 dari tanggal 4 September  – 17 Desember 2012.
2.      Tempat.
Kegiatan PPL dilakukan di SMA Negeri 4 kota Solok.

Alamat Sekolah: Jl. Syahbaran No. 5 Ampang Kualo – Laing Kel. Nan Balimo. Kec. Tanjung Harapan, Kota Solok.



Wednesday 2 September 2015

TUGAS INOVASI PENDIDIKAN

TUGAS
INOVASI PENDIDIKAN



Oleh :
Rasidik Kamseno
11668/09

Jurusan Teknologi pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2011




1.Pengertian Inovasi menurut para ahli :
·         Menurut Miles inovasi ialah macam-macam “perubahan” genus.
Inovasi sebagai perubahan disengaja, baru, khusus untuk mencapai tujuan
sistem. Jadi perubahan ini dikehendaki dan direncanakan.
·         Menurut Zalman dan Ducan inovasi adalah perubahan sosial yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dan diamati sebagai suatu yang baru bagi sekelompok orang.
·         Inovasi adalah gagasan, perbuatan atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu dan pada suatau jangka waktu tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi. Sesuatu yang baru, mungkin sudah lama dikenal pada konteks sosial lain untuk sesuatu itu sudah lama dikenal tetapi belum dilakukan perubahan. Dapat disimpulkan, bahwa inovasi adalah perubahan, tetapi semua perubahan belum tentu inovasi.  (Mohd.Ansyar dan H. Nurtain, ”Pengembangan dan Inovasi Kurikulum”. 1992:30).
·         Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan maupun teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan
·         Menurut Regis Cabral (1998, 2003) bahwa Inovasi adalah elemen baru yang diperkenalkan dalam jaringan yang dapat mengubah, meskipun hanya sesaat, baik harganya, pelakunya, elemen-nya atau simpul dalam jaringan.
Jadi dapat disimpulkan Inovasi Pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang baik hasil inovation/discovery. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah tertentu.

2.Tujuan inovasi pendidikan
Menurut santoso (1974), tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi,relevansi, kualitas, dan efektivitas. Sarana serta jumlah peserta didik sebanyak banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan), dengan jumlah yangsekecil-kecilnya.


3.Jenis-jenis inovasi pendidikan
Jenis inovasi pendidikan menurut Santoso S. Hamidjoyo (1974) tidak dapat terbilang jumlahnya, namun dapat dikelompokkan atas dasar objeknya, derajat dan sifatnya.
Berdasarkan objeknya atau yang dikenai pembaharuan ada 3 jenis, yaitu :
1. Inovasi dalam jenis hubungan antar orang (personal relationship)
Pembaharuan dalam peranan guru, perubahan tata laksana yang harus berdasarkan pengambilan keputusan pada informasi dan bukan pada selera perorangan atau pemimpin.
2. Inovasi dalam jenis software (piranti lunak)
Pembaharuan mengenai tujuan dan struktur kurikulum, model sistem penyampaian (delivery system), cara penilaian kurikulum dan pendidikan.
3. Inovasi dalam jenis hardware (piranti keras)
Perubahan dan bentuk ruang kelas, peranan guru dan perubahan dalam penyampaian atau metode mengajar, adanya sistem komputerisasi, proyektor, dan laboratorium dan lain-lain.
Berdasarkan derajat atau tingkatannya inovasi dikelompokan menjadi empat jenis yaitu :
1. Jenis pembaharuan dalam nilai atau wawasan (orientasi) pendidikan
Jenis inovasi yang menuntut adanya perubahan yang mendasar tentang orientasi, wawasan, azas dan filosofis, cita – cita kebijaksanaan yang tidak cocok dengan tuntutan pembangunan politik,ekonomi dan budaya. Perubahan pendekatan dari atas bawah (top down approach)(bottom up approach), atau keseimbangan dari keduanya. menjadi Pendekatan yang memperhatikan arus bawah
2. Pembaharuan dalam jenis operasi tata laksana pengelolaan (manajemen pendidikan) terdiri atas serangkaian tata laksana pengelolaan mulai dari penelitian dan pengembangan (research and development), perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, penilaian, dan pengawasan.
3. Pembaharuan dalam jenis tugas fungsi.
Perubahan yang terjadi dalam nilai dan wawasan akan membawa konsekuensi perubahan pada fungsi dan tugas lembaga dan orang-orang yang ada di dalamnya.
4. Pembaharuan dalam jenis keahlian kemampuan-kemampuan khusus yang dituntut dari para petugas tata laksana atau guru karena adanya perubahan dalam sistem pengajaran.